Video Pelanggaran Lalu Lintas

Sabtu, 07 Agustus 2010

Beban Satlantas Overload

Tidak mudah menjadi Kasatlantas Polrestabes Surabaya saat ini. Para Kasatlantas terdahulu mempunyai prestasi yang luar biasa. Kini Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Valentino Alfa Tatareda dan pasukan polisi sabuk putihnya harus siap bekerja keras. Sangat keras. Sebab, sejumlah masalah teknis menghadang mereka.

Secara proporsional, perbandingan antara jumlah personel satlantas dan pengendara tak imbang. Menurut data, panjang jalan di Surabaya mencapai 1.200 kilometer dengan hampir dua juta kendaraan yang melintas.



Tiap bulan rata-rata terjadi 300-400 kecelakaan. Kondisi lalu lintas seperti itu hanya dijaga 267 personel Satlantas Polwiltabes Surabaya dan sekitar 220 personel satlantas di empat polres di Surabaya.

Dengan jumlah tersebut, kerja para personel satlantas overload.



Dalam struktur yang baru, Satlantas Polrestabes Surabaya bakal dibantu unit lantas di tiap polsek. Tiap polsek bakal mendapat 22 personel unit lantas yang dipimpin seorang AKP. Unit lantas bakal lengkap dengan unit patroli dan laka. ''Tujuannya memang menjadi backup Satlantas Polrestabes Surabaya dan mengawasi jalan-jalan kecil yang tak ter-cover Santlantas Polrestabes Surabaya,'' jelas AKBP Sri Setyo Rahayu, juru bicara Polrestabes Surabaya.

Kalaupun unit lantas di polsek-polsek terbentuk, mendidik personelnya juga bukan perkara yang gampang. Menjadi polantas tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Seorang perwira di satuan lalu lintas menyatakan bahwa embrio seorang polantas yang baik baru tercipta enam bulan setelah terbentuk.

Kondisi tersebut bukannya tak disadari Valentino. ''Tapi, itu tidak berarti kami tidak bekerja. Kami terus memaksimalkan kemampuan kami,'' ujarnya.

Bila satlantas sudah megap-megap kekurangan personel, Satintelkam Polrestabes Surabaya justru merampingkan bagian organisasinya. Bagiannya yang dulu sepuluh unit kini diperas tinggal enam unit. ''Tujuannya, kinerja lebih ramping dan gesit,'' kata Kasatintelkam Polrestabes Surabaya AKBP Imran Siregar.

Enam unit tersebut adalah unit politik, unit ekonomi, unit sosial budaya, unit keamanan, unit intelijen khusus (intelsus), dan intelijen kriminal (intelkrim). 










Tidak ada komentar:

Posting Komentar