Kota Surabaya mendapatkan kembali penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN). Sudah sebelas kali Surabaya mendapatkan penghargaan ini meskipun keadaan lalu lintas di Surabaya semakin sulit untuk diurai.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Surabaya, Mas Bambang Suprihadi, kemacetan total di Surabaya pada tahun 2010 sangat sulit untuk diatasi. Hal ini disebabkan karena adanya pembengkakan kendaraan pribadi yang semakin banyak. Sedangkan luas jalan sama sekali tidak mengalami perluasan.
Selain itu menurut catatan Dinas Perhubungan Surabaya, laju pertumbuhan kendaraan pribadi rata-rata 11 persen per tahun.
Selain itu menurut catatan Dinas Perhubungan Surabaya, laju pertumbuhan kendaraan pribadi rata-rata 11 persen per tahun.
Saat ini, tercatat 1,4 juta unit kendaraan menyusuri jalanan Surabaya tiap hari, atau membengkak jauh dari tahun 2005, yaitu 1 juta unit.
Rata-rata pertambahan jumlah kendaraan adalah 110.000 unit per tahun. Pada 2005, selama Januari hingga Maret 2005, tercatat ada 34.430 unit kendaraan baru ada di kota ini. Perinciannya, sebanyak 28.563 kendaraan roda dua dan 5.867 unit roda empat.
Rata-rata pertambahan jumlah kendaraan adalah 110.000 unit per tahun. Pada 2005, selama Januari hingga Maret 2005, tercatat ada 34.430 unit kendaraan baru ada di kota ini. Perinciannya, sebanyak 28.563 kendaraan roda dua dan 5.867 unit roda empat.
Kendaraan roda dua menempati urutan teratas yaitu 77 persen dari seluruh jumlah kendaraan bermotor. Mobil pribadi di urutan kedua yaitu 12 persen dari total kendaraan bermotor.
Meskipun penghargaan telah diberikan selama sebelas kali, tetapi kemacetan di daerah Surabaya belum juga teratasi dengan baik dan itu terbukti adanya kemacetan yang terjadi di balai-balai kota Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar